Monday, October 31, 2011

Mengenal Herbal Sarang Semut

Sarang semut merupakan tumbuhan dari Hydnophytinae (Rubiaceae) yang berasosiasi dengan semut. Tumbuhan ini bersifat epifit, artinya menempel pada tumbuhan lain, tidak hidup secara parasit pada inangnya tetapi hanya memanfaatkannya untuk menempel. Contoh epifit lain yang lazim dijumpai hidup di pohon adalah lumut kerak, lumut, alga, tumbuhan perambat dan anggrek. Sebenarnya ada 5 genus sarang semut dari famili Rubiaceae, namun hanya genus Hydnophytum dan Myrmecodia yang paling dekat berasosiasi dengan semut. Genus sarang semut tersebut dibagi menjadi beberapa spesies berdasarkan struktur umbinya. Hydnophytum terdiri dari 45 spesies dan Myrmecodia 26 spesies jadi ada 71 species sarang semut. Semua spesies dari tumbuhan ini memiliki batang menggelembung yang berongga-rongga menyerupai buah yang umumnya dihuni oleh semut.
Secara ekologi, sarang semut tersebar dari hutan bakau dan pohon-pohon di pinggir pantai hingga ketinggian 2400 m. Sarang semut paling banyak ditemukan di padang rumput dan jarang ditemukan di hutan tropis dataran rendah, namun lebih banyak ditemukan di hutan dan daerah pertanian terbuka dengan ketinggian sekitar 600 m. 
Ia banyak ditemukan menempel pada beberapa pohon, umumnya di pohon kayu putih (melaleuca), cemara gunung (casuarina) kaha (castanopsis) dan pohon beech (nothofagus) , tetapi jarang pada pohon-pohon dengan batang halus dan rapuh seperti Eucalyptus. Sarang semut juga tumbuh pada dataran tanpa pohon dengan nutrisi rendah dan di atas ketinggian pohon. Di habitat liarnya sarang semut dihuni oleh beragam jenis semut dan seringkali oleh tiga spesies dari genus Iridomyrmex. Identifikasi yang kami lakukan terhadap sarang semut Myrmecodia pendens menunjukkan bahwa tumbuhan ini dihuni oleh koloni semut dari jenis Ochetellus sp.

Kandungan Senyawa Aktif 
Analisis kimia dari sarang semut menunjukkan bahwa tumbuhan ini terutama mengandung senyawa-senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tanin. Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik yang banyak merupakan pigmen tumbuhan. Saat ini lebih dari 6000 senyawa yang berbeda masuk ke dalam golongan flavonoid. Flavonoid merupakan bagian penting dari diet kita karena banyak manfaatnya bagi kesehatan. Fungsi kebanyakan flavonoid dalam tubuh kita adalah sebagai antioksidan. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C) , antiinflamasi, mencegah keropos tulang dan sebagai antibiotik. Dalam banyak kasus flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus. Fungsi flavonoid sebagai antivirus telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV ( AIDS) dan virus herpes. Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperti asma, kataraks, diabetes, encok/ rematik, migren, wasir, dan periodontitis (radang jaringan ikat penyangga akar gigi) . Kemampuan sarang semut untuk pengobatan berbagai jenis kanker/ tumor, TBC, dan encok/ rematik berkaitan erat dengan kandungan flavonoidnya.
Tanin merupakan astringen, polifenol tanaman rasa pahit yang dapat mengikat dan mengendapkan protein. Umumnya tanin dikenal digunakan untuk penyamakan kulit, namun tanin juga banyak aplikasinya di bidang pengobatan, misalnya untuk pengobatan diare, hemostatik (menghentikan perdarahan) , dan wasir. Kemampuan sarang semut untuk pengobatan wasir dan mimisan berkaitan erat dengan kandungan taninnya.
Selain itu, sarang semut kaya akan antioksidan tokoferol (vitamin E) dan beberapa mineral penting untuk tubuh seperti kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor dan magnesium.

Mengapa sarang semut begitu berkhasiat?
Keunikan sarang semut terletak pada interaksi semut yang bersarang pada umbi yang terdapat lorong-lorong di dalamnya. Kestabilan suhu di dalamnya membuat koloni semut betah berlama-lama bersarang di dalam tanaman ini. Dalam jangka waktu yang lama terjadilah reaksi kimiawi secara alami antara senyawa yang di keluarkan semut dengan zat yang terkandung di dalam tanaman dan beberapa mikroba lainnya, perpaduan inilah yang membuat sarang semut ampuh mengatasi berbagai penyakit. Ahli serangga menyebutkan bahwa anti-oksidan dan asam formiat dalam kelenjar air liur semut berfungsi sebagai penjaga telur pada sarang semut. Bila di lihat kondisi ini hampir mirip dengan madu yang di keluarkan lebah untuk melindungi telurnya.
Sebagai penutup perlu ditekankan di sini bahwa dari sekian banyak spesies sarang semut yang ada, hanya ada 3 spesies yang berkhasiat obat sesuai dengan pengetahuan tradisional penduduk lokal di Asia Tenggara, yaitu: Hydnophytum formicarum, Myrmecodia tuberosa dan Myrmecodia pendans. Karena itu, demi keamanan pemakaian disarankan agar masyarakat bersikap berhati-hati dalam memilih jenis sarang semut yang tepat untuk pengobatan. 

Untuk mendapatkan herbal sarang semut silakan klik www.developer.berkahherbal.com/, ketik “sarang semut” pada search enggine yang kami siapkan di pojok kanan atas. Tersedia aneka herbal sarang semut, baik yang masih alami maupun yang sudah dikemas menjadi teh celup dan kaspsul, tentunya dengan cangkang kapsul yang sudah mendapat sertifikat halal dari MUI.

Salam Sehat dan Sukses

1 comment:

  1. Banyak yang sudah membuktikan khasiat sarang semut yang Yahuuud, sarang semut manjur untuk berbagai penyakit karena mengandung flavonoid dengan berbagai macam khasiat. Saya sudah mencoba, dan hasilnya, W.O.W :-)
    makasih

    ReplyDelete

Ingin Berlangganan Artikel Kami..?? Masukkan Email Anda Disini:

Delivered by FeedBurner