Wednesday, June 15, 2011

Bersyukur, Jalan menuju sukses!

Dalam QS Ibrahim (14) ayat 7, Allah SWT menjanjikan tambahan nikmat bagi yang bersyukur dan memberikan kabar tentang siksa-Nya kepada yang kufur.
Ada sesuatu yang menarik bila kita mencermati ayat tersebut, ketika membicarakan masalah syukur Allah meniscayakan tambahan nikmat, namun manakala menyebutkan masalah kufur nikmat, redaksi yang digunakan berbentuk kabar atau khabariyah dalam istilah Ilmu Balaghah.
Keniscayaan bertambahnya nikmat bagi yang bersyukur bukanlah sesuatu yang khayali, tapi sebuah janji dari Allah, Tuhan yang Maha Tidak Ingkar Janji. Dan yang perlu dicatat, setiap kita wajib bersyukur, demikian kesimpulan dari ayat tersebut.

Secara harfiah arti bersyukur adalah berterimakasih dan menerima apa adanya dengan senang hati. Meskipun para ulama ada mengklasifikasikan dengan syukur hati, syukur lisan dan syukur perbuatan, namun sejatinya tiga kategori tersebut berpulang kepada satu, yakni berterimakasih.
Saat anda mendapat sesuatu pemberian dan anda senang hati menerimanya, tentu lidah anda akan mengucap kata terimakasih dan anda akan menjaga pemberian tersebut dengan sebaik-baiknya. Itulah makna bersyukur.
Akan tetapi, manakala hati anda menolak pemberian tersebut, lidah anda akan mengeluarkan celaan dan mungkin anda akan membuang atau menyia-nyiakan pemberian itu. Itulah yang disebut kufur.
Sekarang coba anda jawab dengan jujur, bagaimana perasaan anda saat menolak, mencela atau membuang pemberian tersebut? Bagaimana pula seandainya anda menerimanya dengan senang dan berterimakasih? Mana yang lebih menimbulkan ketenangan bagi jiwa anda?
Selanjutnya, bayangkan kalau anda menjadi sebagai pihak yang memberi. Bagaimana perasaan anda ketika memberikan sesuatu kepada A dan ia berterimakasih. Khayalkan pula bagaimana jika anda memberikan sesuatu kepada B namun ternyata ia mencela pemberian anda. Siapa diantara keduanya yang anda sukai? Dan ketika anda kembali ingin menghadiahkan sesuatu, kepada siapa anda akan menyerahkannya? Apakah anda akan memilih A ataukah B?
           Ilustrasi diatas hanyalah sebagai kiasan -karena Allah Maha Suci dari penyerupaan- dengan harapan bisa memberikan inspirasi dan motivasi kepada kita semua. Sejatinya, tak ada jalan untuk mendapatkan ketentraman hati dan bertambahnya nikmat selain dengan bersyukur! Bukankan itu yang dinamakan sukses?

No comments:

Post a Comment

Ingin Berlangganan Artikel Kami..?? Masukkan Email Anda Disini:

Delivered by FeedBurner